Jumat, 07 Desember 2012

Sejarah Matematika


Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika di masa silam.

Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.

Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata “matematika” itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti “mata pelajaran”. Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam.Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.

Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.

Matematika Prasejarah
Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa konsep ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa zaman kini mengawetkan perbedaan antara “satu”, “dua”, dan “banyak”, tetapi bilangan yang lebih dari dua tidaklah demikian.

Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 29 torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon. Terdapat bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka; 28 sampai 30 goresan pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda. Juga artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun,menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu.

Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang pada tulang itu. Tafsiran umum adalah bahwa tulang Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang sudah diketahui tentang barisan bilangan prima atau kalender lunar enam bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka.

1. Matematika Mesopotamia
    - Menentukan system bilangan pertama kali
    - Menemukan system berat dan ukur
    - Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji
2. Matematika Babilonia
    - Menggunakan sitem desimal dan p=3,125
    - Penemu kalkulator pertama kali
    - Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
    - Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
    - Geometrinya bersifat aljabaris
    - Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
    - Sudah mengenal teorema Pythagoras\
3. Matematika Mesir Kuno
    - Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
    - Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
    - Mengenal tripel Pythagoras
    - Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
    - Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10
4. Matematika Yunani Kuno
    - Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)
    - Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi
    - Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
    - Hipassus penemu bilangan irrasional
    - Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengem-
      bangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
    - Archimedes membuat geometri bidang datar
    - Mengenal bilangan prima
5. Matematika India
    - Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad
    - Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
    - Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
    - Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
    - Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”
    - Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasi dan segitiga 
      pascal
6. Matematika China
    - Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM
    - Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, 
      geometri, trigonometri dan kalkulus
    - Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan 
      kuadrat, kubikdan qualitik
    - Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
Demikian secara singkat penjabaran sejarah matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar